SOSOK TOKOH PENDIDIK
Pariaman-Sejak pertengahan tahun 2014 lalu
gonjang-ganjing para tokoh-tokoh politik dan non politik di Kabupaten Padang
Pariaman, Sumatera Barat akan bertarung pada Pilkada 2015 – 2020 yang akan
datang sudah mulai berhembus kencang,masing-masing kelompok dan partai politik
sudah mulai menampilkan jagoan-jagoannya yang menurutnya akan mampu membawa
perubahan untuk kemajuan pembangunan Pariaman
ke depan.
Partai Politik yang sudah menghembuskan tokoh-tokoh
yang akan maju di perebutan kursi orang nomor satu di kabupaten Padang Pariaman
yang terkenal dengan kelapanya ini
adalah Prof. DR. Ir. Hj. Yetti Marlida, Yobana Samial, Datuk Damsuar dan Ali Mukhni
sebagai Bupati Incomben,
Ada sederet calon Bupati dan wakil Bupati yang telah
siap,salah satunya adalah Prof. Yetti Marlida yang saat ini aktif sebagai Guru
Besar Di Universitas Andalas Padang.
Kabar tentang
mantan calon wakil Walikota pada era pemilihan DPRD tahun 2003 ini, akan ikut bertarung pada Pilkada Pariaman
tahun ini semakin menguat,mulai dari masyarakat akar rumput sampai pada
masyarakat menengah ke atas yang ada di Pariaman terus membicarakan sosok
pemimpin yang satu ini.
Prof. DR. Ir. Hj. Yetti Marlida MS, yang saat ini
sebagai Guru Besar Unand dilahirkan di Pariaman pada tanggal 5 Juli 1963.
Pendidikan ditempuh dari tingkat SD ( 1977 ) di Limau Purut, SMP (1981 ) di
Kota Pariaman, SMA ( 1983 ) di Pariaman dan Kota Padang Mendapatkan Sarjana
sebagai lulusan terbaik ( 1988 ), setelah di terima doden 1989 sebagai dosen di
terima lansung, tidak berapa lama setelah menjadi dosen tetap melanjutkan S2 di
IPB, dengan Jurusan Food technology (1992), Kembali mengabdi selama 4 tahun,
mengambil Post Doctoral (S3), di Universita Putra Malaysia, mendalami bidang
Enzim teknology selesai dengan peringkat baik (2000).
Prof. Yetti Marlida tidak hanya dikenal sebagai
Tokoh Pendidik akan tetapi Prof. Yetti adalah sosok pemimpin perempuan yang
sudah merasa asam garam dalam birokrasi
dan pernah menjadi calon wakil walikota pariaman 2003. Yetti juga mampu
beradaptasi dengan politik di Pariaman,dan selalu membuka diri untuk kebaikan.
Oleh karena itu tidak akan diragukan lagi bila nanti
dirinya ikut bertarung memperebutkan kursi nomor satu di Pemkab Pariaman
tersebut akan menjadi sosok pemimpin yang mampu membawa perubahan pembangunan
di Pariaman lebih baik dari masa-masa sebelumnya
BIOGRAPI
Lulusan University of Putra Malaysia Yang Sukses
Menjadi Guru Besar di Bidang Bioteknologi
UNAND (Universitas Andalas), salah satu perguruan
tingginegeri di Indonesia ini pastinya sedang berbangga diri. Apa pasal? Hal
ini taklain karena ada satu figur yang penuh dengan inspirasi, teladan, juga
kaya akansemangat dalam edukasi. Luar biasa! Di usia yang kala itu menginjak 37
tahun,ia telah berhasil menyelesaikan studinya di jenjang PhD. Alhasil,
professorMuda seantero Unand pun disematkankepadanya. Siapakah ia? berikut
adalah ulasannya.
Sosok Fenomenal
Bergelar profesor tentunya tidak hanya kebanggaan
yangdidapat, melainkan juga sebuah amanat penting untuk memajukan
kualitaspendidikan generasi berikutnya yang juga kudu diemban. Tapi biar
bagaimanapun,tetap saja sebagian besar akademisi bercita – cita agar dapat
mencapai jenjangini.
Satu sosok yang sudah barang tentu menjadi panutan
ialah, Prof Yetti Marlidar.Alih – alih menggantungkan cita – citanya menjadi
guru seorang guru SMA, malahkebablasan hingga sekarang menjadi guru besar di
UNAND, Ahli di geluti, Enzimydan Gizi makanan
Jika dirujuk kepada sebuah peribahasa Indonesia yang
begitutersohor, “bagaikan ilmu padi, semakin berisi semakin merunduk”, jati
diriperibahasa tersebut melekat erat di benak Prof Yetti Marlida. Baginya,
usiamuda tak lebih hanyalah permasalahan waktu, seiring dengan bergulirnya
zaman,maka kita akan menjadi tua. Dan akan banyak generasi muda yang
menggantikannya.Thats why, beliau berorientasi agar ada sebuah regenerasi yang
dapatmenggenggam tongkat estafet kependidikan, agar pendidikan di Indonesia
tetap maju.
Biografi Singkat Prof. DR. Ir. Hj. Yetti Marlida M.S
Professor Yetti Marlida merupakan kelahiran
Pariaman, Sumatera Barat. Anak pertama dari dua bersaudaraini, telah
menunjukkan talenta mengajar yang luar biasa saat masih duduk di bangku sekolah
dasar. Kala itu, beliaugemar sekali mengajarkan teman – teman sekelasnya.
Apalagi saat gurunyaberhalangan datang, acapkali beliau diminta untuk
menerangkan pelajaran kepadateman- temannya. Yetti Marlida suka belajar saat
mengembalakan sapinya sepulang sekolah.
Prinsip belajarnya,mempelajari dahulu pelajaran
besok, dan mengulang belajar yang sudah di berikan guru. Metoda belajarnya yang
aneh menjadi tanda tanya bagi lingkungan sekitarkampungnya. Setiap belajar
Yetti kecil selalu mengeras kan suara danmenggerakan tubuh dan tangan saat
membaca pelajaran. Prof Yetti selalu berharap pada setiap memberikan motivasi
pada anak-anak di setiap SLTA dan SLTP, agar bisa memakai cara yang di
lakukannya.
Tak salah langkah, saat kuliah beliau memilih
jurusanNutrisi Ternak (UNAND) dan mendapatkangelar Ir.(Sarjana S1)) di tahun
1988.Adapun gelar professornya sendiri dituai kala ia berhasil
menyelesaikanstudinya jenjang Ph.D di University Putra Malaysia (UPM) pada
tahun 2000.
Menjalani karier sebagai akademisi di Universitas
Andalas, sejak tahun 1989, bermacam Penelitian, dan kajian sudah di capai, baik
tingkat nasional atau Internasional, menjalin kerja sama dalam penelitian
seminar Internasional dengan perguruan tinggi di luar negeri. Jepang, Malaysia,
Amerika. Paris, turkie, dll.
Sementara sepak terjang beliau sendiri dalam
bidangpendidikan dimulai dengan menjadi asisten dosen di UNAND pada tahun 1989.
Kemudian seiring dengan berjalannya waktu,beliau merambah naik menjadi dosen
tetap. Di tahun 2006 beliau menjadiAssociate Professor. Dan untuk saat ini,
beliau aktif sebagai guru besarprogram studi Nutrisi di Universitas Andalas
Padang, Anggota ketahanan Pangan..:
Yetti, pernah masuk ke lingkungan birokrasi pada
2004,Kembali ke ke kampus setelah disuruh memilih kampus atau birokrate, sehubungan
dengan di raihnya gelar Profesor dengan jabatan guru besar itulahYetti merasa
berhutang terhadap, pengembangan Ilmu Pengetahuan, pengembangan penelitian
untuk kemaslahatan manusia, masa depan.
0 komentar:
Posting Komentar