Kamis, 08 Januari 2015

YETTI MARLIDA, PROFIL TOKOH CALON BUPATI PARIAMAN 2015-2020

SOSOK TOKOH PENDIDIK
Pariaman-Sejak pertengahan tahun 2014 lalu gonjang-ganjing para tokoh-tokoh politik dan non politik di Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat akan bertarung pada Pilkada 2015 – 2020 yang akan datang sudah mulai berhembus kencang,masing-masing kelompok dan partai politik sudah mulai menampilkan jagoan-jagoannya yang menurutnya akan mampu membawa perubahan untuk kemajuan pembangunan Pariaman  ke depan.
Partai Politik yang sudah menghembuskan tokoh-tokoh yang akan maju di perebutan kursi orang nomor satu di kabupaten Padang Pariaman yang terkenal dengan kelapanya  ini adalah Prof. DR. Ir. Hj. Yetti Marlida, Yobana Samial, Datuk Damsuar dan Ali Mukhni sebagai Bupati Incomben,
Ada sederet calon Bupati dan wakil Bupati yang telah siap,salah satunya adalah Prof. Yetti Marlida yang saat ini aktif sebagai Guru Besar Di Universitas Andalas Padang.

Kabar tentang  mantan calon wakil Walikota pada era pemilihan DPRD tahun 2003 ini,   akan ikut bertarung pada Pilkada Pariaman tahun ini semakin menguat,mulai dari masyarakat akar rumput sampai pada masyarakat menengah ke atas yang ada di Pariaman terus membicarakan sosok pemimpin yang satu ini.

Prof. DR. Ir. Hj. Yetti Marlida MS, yang saat ini sebagai Guru Besar Unand dilahirkan di Pariaman pada tanggal 5 Juli 1963. Pendidikan ditempuh dari tingkat SD ( 1977 ) di Limau Purut, SMP (1981 ) di Kota Pariaman, SMA ( 1983 ) di Pariaman dan Kota Padang Mendapatkan Sarjana sebagai lulusan terbaik ( 1988 ), setelah di terima doden 1989 sebagai dosen di terima lansung, tidak berapa lama setelah menjadi dosen tetap melanjutkan S2 di IPB, dengan Jurusan Food technology (1992), Kembali mengabdi selama 4 tahun, mengambil Post Doctoral (S3), di Universita Putra Malaysia, mendalami bidang Enzim teknology selesai dengan peringkat baik (2000).

Prof. Yetti Marlida tidak hanya dikenal sebagai Tokoh Pendidik akan tetapi Prof. Yetti adalah sosok pemimpin perempuan yang sudah  merasa asam garam dalam birokrasi dan pernah menjadi calon wakil walikota pariaman 2003. Yetti juga mampu beradaptasi dengan politik di Pariaman,dan selalu membuka diri untuk kebaikan.
Oleh karena itu tidak akan diragukan lagi bila nanti dirinya ikut bertarung memperebutkan kursi nomor satu di Pemkab Pariaman tersebut akan menjadi sosok pemimpin yang mampu membawa perubahan pembangunan di Pariaman lebih baik dari masa-masa sebelumnya

BIOGRAPI
Lulusan University of Putra Malaysia Yang Sukses Menjadi Guru Besar di Bidang Bioteknologi
UNAND (Universitas Andalas), salah satu perguruan tingginegeri di Indonesia ini pastinya sedang berbangga diri. Apa pasal? Hal ini taklain karena ada satu figur yang penuh dengan inspirasi, teladan, juga kaya akansemangat dalam edukasi. Luar biasa! Di usia yang kala itu menginjak 37 tahun,ia telah berhasil menyelesaikan studinya di jenjang PhD. Alhasil, professorMuda seantero Unand pun disematkankepadanya. Siapakah ia? berikut adalah ulasannya.
Sosok Fenomenal
Bergelar profesor tentunya tidak hanya kebanggaan yangdidapat, melainkan juga sebuah amanat penting untuk memajukan kualitaspendidikan generasi berikutnya yang juga kudu diemban. Tapi biar bagaimanapun,tetap saja sebagian besar akademisi bercita – cita agar dapat mencapai jenjangini.
Satu sosok yang sudah barang tentu menjadi panutan ialah, Prof Yetti Marlidar.Alih – alih menggantungkan cita – citanya menjadi guru seorang guru SMA, malahkebablasan hingga sekarang menjadi guru besar di UNAND, Ahli di geluti, Enzimydan Gizi makanan
Jika dirujuk kepada sebuah peribahasa Indonesia yang begitutersohor, “bagaikan ilmu padi, semakin berisi semakin merunduk”, jati diriperibahasa tersebut melekat erat di benak Prof Yetti Marlida. Baginya, usiamuda tak lebih hanyalah permasalahan waktu, seiring dengan bergulirnya zaman,maka kita akan menjadi tua. Dan akan banyak generasi muda yang menggantikannya.Thats why, beliau berorientasi agar ada sebuah regenerasi yang dapatmenggenggam tongkat estafet kependidikan, agar pendidikan di Indonesia tetap maju.
Biografi Singkat Prof. DR. Ir. Hj. Yetti Marlida M.S
Professor Yetti Marlida merupakan kelahiran Pariaman, Sumatera Barat. Anak pertama dari dua bersaudaraini, telah menunjukkan talenta mengajar yang luar biasa saat masih duduk di bangku sekolah dasar. Kala itu, beliaugemar sekali mengajarkan teman – teman sekelasnya. Apalagi saat gurunyaberhalangan datang, acapkali beliau diminta untuk menerangkan pelajaran kepadateman- temannya. Yetti Marlida suka belajar saat mengembalakan sapinya sepulang sekolah.
Prinsip belajarnya,mempelajari dahulu pelajaran besok, dan mengulang belajar yang sudah di berikan guru. Metoda belajarnya yang aneh menjadi tanda tanya bagi lingkungan sekitarkampungnya. Setiap belajar Yetti kecil selalu mengeras kan suara danmenggerakan tubuh dan tangan saat membaca pelajaran. Prof Yetti selalu berharap pada setiap memberikan motivasi pada anak-anak di setiap SLTA dan SLTP, agar bisa memakai cara yang di lakukannya.
Tak salah langkah, saat kuliah beliau memilih jurusanNutrisi Ternak (UNAND) dan mendapatkangelar Ir.(Sarjana S1)) di tahun 1988.Adapun gelar professornya sendiri dituai kala ia berhasil menyelesaikanstudinya jenjang Ph.D di University Putra Malaysia (UPM) pada tahun 2000.
Menjalani karier sebagai akademisi di Universitas Andalas, sejak tahun 1989, bermacam Penelitian, dan kajian sudah di capai, baik tingkat nasional atau Internasional, menjalin kerja sama dalam penelitian seminar Internasional dengan perguruan tinggi di luar negeri. Jepang, Malaysia, Amerika. Paris, turkie, dll.
Sementara sepak terjang beliau sendiri dalam bidangpendidikan dimulai dengan menjadi asisten dosen di UNAND pada tahun 1989. Kemudian seiring dengan berjalannya waktu,beliau merambah naik menjadi dosen tetap. Di tahun 2006 beliau menjadiAssociate Professor. Dan untuk saat ini, beliau aktif sebagai guru besarprogram studi Nutrisi di Universitas Andalas Padang, Anggota ketahanan Pangan..:
Yetti, pernah masuk ke lingkungan birokrasi pada 2004,Kembali ke ke kampus setelah disuruh memilih kampus atau birokrate, sehubungan dengan di raihnya gelar Profesor dengan jabatan guru besar itulahYetti merasa berhutang terhadap, pengembangan Ilmu Pengetahuan, pengembangan penelitian untuk kemaslahatan manusia, masa depan.

0 komentar:

Posting Komentar